AKSES TANPA IZIN AKAN DITINDAKLANJUTI.
Prosedur Penanganan Khusus: SCP-031-ID ditahan di ruang penahanan humanoid standar pada Area Penahanan Humanoid Lantai Penahanan Euclid Situs-79, dilengkapi dengan furnitur standar. Makanan diberikan tiga kali sehari.
SCP-031-ID tidak boleh dipertemukan dengan benda berbahan dasar tumbuhan. Pangan dasar seperti nasi dan roti yang menjadi konsumsi utamanya diperbolehkan karena SCP-031-ID tidaklah menyadarinya sejauh ini. Jikalau ia menyadarinya, amnestik diberikan. Jikalau insiden terjadi di tengah konsumsi, SCP-031-ID harus dibius sebelum terluka dan diberi alibi bahwa konsumsinya telah dikeluarkan via operasi agar dapat diberi amnestik dengan tenang.
Jikalau pertemuan tidak terhindarkan, prioritasnya adalah menjauhkan SCP-031-ID dari lokasi sebelum mengurus SCP-031-ID-A. Penggunaan senapan gentel sangatlah efektif.
Deskripsi: SCP-031-ID merupakan seorang pria Indonesia ras Malayan-Mongoloid, berusia 14 pada waktu penahanan. Memiliki tinggi 149 cm dan berat 41 kg sejak pengukuran terakhir. Rambut hitam.
Jikalau SCP-031-ID melihat tanaman atau benda berbahan dasar tumbuhan seperti kayu, objek tersebut akan mengalami pertumbuhan rapid. Pada sebagian besar kasus, mereka dapat menumbuhkan semacam kaki untuk membantu mobilitas. Kasus lainnya adalah mereka tumbuh menjalar seperti akar. Mereka akan dirujuk sebagai SCP-031-ID-A. Ukuran mereka tidak terlalu berbeda setelah perubahan.
SCP-031-ID-A akan mulai tumbuh dan mengejar SCP-031-ID segera setelah kontak mata dilakukan olehnya. Setelah menumbuhkan alat mobilitas seperti kaki, SCP-031-ID-A akan mengalami pertumbuhan puluhan cabang penuh duri di bagian atasnya. Mereka akan tumbuh condong ke arah depan. Hal yang sama juga akan terjadi untuk yang tidak dapat bergerak.
SCP-031-ID-A sangat agresif terhadap manusia termasuk SCP-031-ID. Mereka akan memprioritaskan mengejar SCP-031-ID, tetapi akan menyerang manusia lain jikalau diganggu. SCP-031-ID-A menyerang menggunakan ranting penuh duri mereka yang tidaklah berhenti tumbuh sampai mereka dihancurkan.
SCP-031-ID mengidap fobia akut terhadap tumbuhan termasuk pohon. Ia percaya bahwa alam ingin membunuhnya karena kesalahannya waktu kecil. Untuk lebih jelasnya dapat dibaca di bagian penemuan.
Penemuan: SCP-031-ID ditemukan setelah muncul laporan jalan raya di dareah [DISUNTING], Jawa Barat tiba-tiba dipenuhi akar pohon. Akar tersebut menghancurkan jalan [DISUNTING] sejauh 2 km. Setelah menyusuri jalan selama beberapa jam menggunakan mobil segala medan, agen Yayasan menemui sekumpulan entitas SCP-031-ID-A berukuran sebesar pohon tengah berkumpul di sekitar sebuah truk. Penggunaan granat berpeluncur roket diotorisasikan dan mampu mengalihkan perhatian mereka ke agen Yayasan.
Disaat tersebut, SCP-031-ID lari keluar truk dan menjauh. Agen Yayasan menyadari hal tersebut, tetapi tidak sempat mengurusnya dikarenakan entitas SCP-031-ID-A menyerang mereka. Dikarenakan ukuran mereka, kecepatan mobilisasi mereka rendah sehingga agen Yayasan mampu melalui mereka dan menembaki mereka dari belakang selagi mengejar SCP-031-ID.
SCP-031-ID berhasil ditubruk dan dibius sebelum dibawa kembali ke situs. Entitas SCP-031-ID-A yang tersisa berhasil ditangani. Pembersihan jalan memakan waktu seminggu.
Lampiran Wawancara-031-ID-1:
Berikut adalah wawancara dengan SCP-031-ID pasca penangkapan.
Lampiran Pengujian 031-ID-A:
Prosedur:
SCP-031-ID dihadapkan dengan pot berisi rumput hias yang ditutupi kain.
Hasil:
SCP-031-ID terlihat terkejut begitu kain diangkat. Rumput tersebut langsung mengalami pertumbuhan cepat dan berubah menjadi tanaman berjenis semak berukuran pendek penuh duri. Ia merayap cepat menggunakan akarnya ke arah SCP-031-ID, mengakibatkan ia berlari ke arah pintu keluar selagi berteriak ingin keluar. Pintu pengujian entah kenapa terbuka dan SCP-031-ID berhasil keluar ruangan. Entitas SCP-031-ID-A berhasil diterminasi dengan cara ditembak senapan gentel pada jarak dekat.
Lampiran Pengujian 031-ID-B:
Prosedur:
SCP-031-ID dihadapkan dengan bongkahan balok es yang mengandung batang kayu di dalamnya. Pintu keluar dicek ulang teknisi sebelum pengujian dilakukan.
Hasil:
Awalnya tidak ada reaksi apa pun sampai diberitahukan bahwa di dalam balok es tersebut terdapat kayu. SCP-031-ID terkejut mendengarnya dan langsung berjalan mundur mendekati dinding. Balok es seketika pecah dan entitas SCP-031-ID-A berwujud humanoid kecil keluar dan mengejarnya. SCP-031-ID kembali berlari ke arah pintu keluar dan meminta keluar dengan panik. Pintu keluar tiba-tiba kembali terbuka dengan sendirinya dan SCP-031-ID berhasil keluar. Entitas SCP-031-ID-A diterminasi dengan tembakan senapan runduk tepat di tengah badannya.
”…Yayasan sialan… entah berapa lama aku bisa bertahan melakukan kegilaan ini…”