SCP-082-ID
penilaian: +16+x

oleh Rigen

Objek #: SCP-082-ID

Kelas Objek: Thaumiel1

Prosedur Penanganan Khusus: Fasilitas-082 telah dibangun di lokasi penemuan SCP-082-ID, di bawah fondasi gedung Graha [DISUNTING]. Fasilitas ini difokuskan untuk melakukan usaha usaha penelitian, penggandaan, dan preservasi SCP-082-ID. Di luar kondisi eksperimen, SCP-082-ID disimpan dalam ruangan dengan kontrol iklim (meliputi suhu, kelembapan, siklus dan spektrum pencahayaan) sesuai dengan Preset-RF-E0023.2

Dalam Arsip Rahasia Universitas [DISUNTING], SCP-082-ID dicatat sebagai sebuah fosil hidup dari spesies langka. Rektor Universitas [DISUNTING] diperbolehkan untuk meminta salinan laporan observasi biologis SCP-082-ID yang telah disunting selama Perjanjian Kerahasiaan tetap ditaati. Ketika pergantian Rektor terjadi, Direktor Fasilitas-082 diharuskan memberikan briefing tentang SCP-082-ID, dan memberikan agen memetika terkait.

Personel Universitas [DISUNTING] tidak diperbolehkan mengakses Fasilitas-082, kecuali dalam kondisi darurat.

Deskripsi: SCP-082-ID adalah sebuah perangkat biomekanik yang memiliki komponen hewani dan nabati dalam konstruksinya. SCP-082-ID terdiri atas sebuah pohon bonsai dengan karakteristik menyerupai Ficus benjamina (beringin) setinggi 50 cm, dengan sepasang mata di dua sisi batang utamanya, dan kaki-kaki berbuku menggantikan akarnya. Pengujian pada DNA SCP-082-ID menunjukkan manipulasi genetik konsisten dengan artefak DISUNTING.

SCP-082-ID hanya dapat diaktifkan di waktu "malam", konsisten dengan siklus pencahayaan unit penyimpanan SCP-082-ID. Ketika diaktifkan, SCP-082-ID memberikan penggunanya kemampuan untuk mengalami sebuah peristiwa yang terjadi di masa lalu, selama peristiwa tersebut terjadi di malam hari dan pengguna SCP-082-ID mengetahui posisi tempat dan waktu relatif peristiwa tersebut. Tidak ada batasan lain yang diketahui untuk jarak tempat dan/atau waktu dari peristiwa yang dapat "ditampilkan" oleh SCP-082-ID.

Penemuan: SCP-082-ID ditemukan pada [DISUNTING], ketika Universitas [DISUNTING] melakukan pengerukan fondasi gedung Graha [DISUNTING]. Rektor Universitas [DISUNTING] saat itu adalah juga seorang peneliti di Yayasan, menyebabkan informasi tentang SCP-082-ID dapat segera ditanggapi. Prosedur Pengamanan Khusus segera disusun, dan cetak biru Graha [DISUNTING] segera direvisi untuk menyertakan Fasilitas-082 dan Arsip Rahasia.

Hingga saat ini, Arsip Rahasia Universitas [DISUNTING] menyimpan penelitian untuk 23 subjek anomalus minor dan 78 subjek nonanomalus—sebagian besar berkaitan dengan subjek-subjek yang dilarang oleh pemerintah Indonesia selama jangka waktu eksistensinya.

Lampiran 082.1: Proyek "Formal Sight".

Tujuan: Proyek "Formal Sight" bertujuan untuk merancang sebuah perangkat Temporal Observation Wideband Aperture3 yang tidak terikat oleh batasan-batasan anomali SCP-082-ID.

Penelitian Terdahulu: Saat ini, Proyek "Endless Dark" mampu untuk kurang lebih mencapai tujuan dari proyek "Formal Sight" dengan memodulasi siklus pencahayaan ruang penyimpanan SCP-082-ID. Namun karena berbagai faktor (meliputi stres pada SCP-082-ID akibat perubahan lingkungan terus-menerus, sulitnya digitalisasi "citra" yang didapatkan, sulitnya untuk mendapatkan data dengan rentang periode waktu lama, dsb.) solusi ini tidak dapat digunakan dalam jangka panjang.

Hasil Penelitian: (Diringkas)

Proposal "Formal Sight" 82.1-1: Menggunakan SCP-082-ID untuk melakukan observasi metode konstruksinya di masa lampau.
Status: Disetujui.
Hasil: Masa aktif DISUNTING di kepulauan Nusantara diperkirakan terjadi pada rentang 20.000 hingga 8.000 tahun yang lalu. Observasi dengan SCP-082-ID dihentikan pada seribu tahun pertama rentang tersebut, dikarenakan reaksi stres berlebih pada SCP-082-ID dan pengguna.

Proposal "Formal Sight" 82.1-6: Melakukan kloning terhadap DNA SCP-082-ID.
Status: Disetujui.
Hasil: Sampel DNA berhasil didapatkan dengan metode swab pada jaringan luar SCP-082-ID, dan digandakan dengan proses PCR. Kloning komponen nabati dan hewani SCP-082-ID secara terpisah berhasil dilakukan, namun teknologi untuk menggabungkan komponen-komponen tersebut berada di luar kapasitas Yayasan.
Catatan: Pemindaian melalui proses Quantum Phonon Sonography4 menunjukkan bahwa komponen-komponen SCP-082-ID memiliki elemen kompleks yang strukturnya tidak tersimpan pada sampel DNA yang digunakan pada proses kloning.

Proposal "Formal Sight" 82.1-19: Menggunakan metode pencetakan tiga dimensi biologis (Bioprinting) untuk menggandakan struktur SCP-082-ID.
Status: Disetujui.
Hasil: Metode Bioprinting berhasil menyusun jaringan yang dikloning dari SCP-082-ID ke struktur kompleks yang didapatkan melalui proses QPS. Integrasi komponen hewani dan nabati sukses dilakukan, dan objek yang dihasilkan berhasil bertahan hidup, namun anomali utama SCP-082-ID tidak berhasil diaktifkan pada objek tersebut.
Catatan: Objek diberikan klasifikasi SCP-082-ID-A dan disimpan di ruang yang sama dengan SCP-082-ID.

Proposal "Formal Sight" 82.1-23: Menggunakan metode analisis neuro-psionik5 yang dikembangkan dari SCP-█████ pada SCP-082-ID.
Status: Disetujui.
Hasil: Analisis neuro-psionik gagal untuk menganalisis proses anomalus utama SCP-082-ID, namun berhasil menemukan sebuah sinyal tersimpan dalam SCP-082-ID yang serupa dengan sinyal yang diberikan pengguna SCP-082-ID ketika melakukan proses aktivasi. Sinyal ini tertimpa sinyal dari pengguna ketika aktivasi dilakukan, karena kekuatan sinyal ini sangat lemah (dalam rentang [DISUNTING]). Setelah melalui proses dekripsi, sinyal tersebut memberikan sebuah koordinat ruang-waktu yang mengarah pada lokasi Graha [DISUNTING] kurang lebih 6.700 tahun yang lalu.

Proposal "Formal Sight" 82.1-24: Menggunakan SCP-082-ID untuk melakukan observasi pada koordinat yang didapatkan pada eksperimen Formal Sight 82.1-23.
Status: Ditolak. Eksperimen tidak relevan. Disetujui. -O5-9
Hasil: Transkrip observasi.

Satu entitas DISUNTING duduk di depan SCP-082-ID, usia dan jenis kelamin tidak diketahui. Entitas tersebut berbicara dalam bahasa Ortothan dan Daevite, terkadang mencampurkan kosakata dari kedua bahasa tersebut. Monolog berikut telah diterjemahkan.

"Bangsa kami tidak punya budaya berkabung. Setiap kematian adalah perayaan bagi yang masih hidup, kembalinya jiwa yang mati pada pelukan Malam. Titania bukanlah Dewi yang menghargai kecengengan perkabungan. Atau setidaknya, itu yang aku tahu tentang budaya kami."

"Aku adalah yang terakhir dari bangsaku di tanah ini, lahir ribuan tahun setelah Hari Bunga. Bumi berkabung atas kejatuhan kami, haruskah kami terus berpura-pura untuk tidak bersedih? Haruskah kami tidak meratapi kalian, yang merampok planet ini dari kami, hanya untuk memperebutkannya antara kalian sendiri?"

"Itu semua tidak penting. Ribuan tahun telah berlalu, dan ribuan tahun mungkin akan datang sebelum kalian semua menemukanku. Barangkali kalian akan menemukan perdamaian, melebihi kekaisaran agung kami, atau mungkin kalian akan dimusnahkan oleh penerus kalian, sebagaimana tertulis dalam siklus abadi—jangan kira kalian akan aman dari karma."

"Aku tidak tahu apa yang harus katakan sebagai perwakilan terakhir peradabanku. Haruskah aku membacakan elegi pada setiap mereka yang mati dalam persembunyian? Tidak, setiap dari mereka adalah kesatria, pejuang, mereka tidak pantas untuk menerima rasa kasihanku. Mereka memilih untuk menjaga sisa tradisi dan kehidupan kami, melanjutkan hidup dalam persembunyian daripada mati konyol di bawah Mentari. Elegi cengeng hanya akan menodai takhta mereka di samping Titania."

"Haruskah aku lagi memuntahkan kemarahan pada kalian? Tetapi bangsaku sudah lelah mengumpat dan menyumpahi Mentari dan bintang-bintang. Mungkin memang sudah waktunya, sudah selayaknya kami jatuh ketika kalian merebut takhta kepemilikan Bumi ini. Bangsa kami lahir, hidup, dan mati dalam kemarahan; barangkali kalian dapat menemukan kebijaksanaan yang tak pernah kami pahami. Barangkali Titania sudah lelah menenggak bara racun angkara murka Putra-Putri Malam."

"Tidak. Singgasana Bumi adalah milik kami. Kalian tidak berhak untuk duduk di atasnya, meskipun aku tak bisa barang bermimpi untuk merebutnya kembali."

"Bangsa kami tidak punya budaya berkabung. Setiap kematian adalah perayaan bagi yang masih hidup, kembalinya jiwa yang mati pada pelukan Malam. Maka ini bukanlah elegi untuk kematian bangsa kami, melainkan peringatan dan ancaman untuk kalian yang mengambil tempat kami di muka Bumi. Kalian bukan yang pertama, dan aku bisa memastikan kalian tidak akan jadi yang terakhir."

"Dosa-dosa kalian tidak akan pernah terhapuskan. Aku akan memastikan itu."

Entitas tersebut berhenti bergerak setelah dua kali membawakan monolog di atas, sekali dalam bahasa Ortothan dan sekali dalam bahasa Daevite. Akar-akar pohon muncul dari bawah tanah, membungkus dan mengubur entitas tersebut. Observasi seratus tahun sebelum dan sesudah koordinat rekaman tidak memberikan informasi lain tentang pembuatan SCP-082-ID.

Proposal "Formal Sight" 82.1-26: Melakukan referensi silang dengan sistematika taumaturgi Ortothan/Church of Second Hytoth serta Daevite pada struktur magis SCP-082-ID.
Status: Disetujui, akan dilaksanakan setelah prosedur transfer data tahunan dengan cabang-cabang Yayasan SCP lainnya.



Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License